MESIN
FRAIS
Mesin
Frais merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk
memahat dan menyayat suatu benda kerja
dengan menggunakan pisau frais yang terhubung pada sebuah sumbu mesin. Mesin
Frais termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama berputar. Pisau
terpasang pada sumbu utama/arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung
arbor. Pisau ini akan berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik.
Mengerjakan sesuatu benda pada mesin frais,
umumnya disebut mengefrais, misalnya mengefrais
datar, tegak, mengefrais alur dan sebagainya. Parameter pemotongan pada mesin mesin diperlukan agar proses
produksi dapat berlangsung sesuai dengan prosedur perencanaan. Parameter ini
meliputi Kecepatan potong, putaran spindel, gerak sayat per gigi dan waktu
pemesinan. Penentuan rasio kecepatan antara gerak benda kerja dan putaran
pisau sangatlah penting, langkah penyayatan terlalu lambat waktu banyak
terbuang dan pisau frais akan cepat tumpul. Jika penyayatan benda kerja terlalu cepat akan, pisau frais akan cepat
rusak. Parameter pemotongan pada mesin frais yang harus diperhatikan antar lain:
A.
Bahan
Pisau Frais
Jenis
bahan yang digunakan untuk membuat pisau frais antara lain:
1. Unalloyed Tool Steel
Merupakan
baja perkakas bukan paduan dengan kandungan karbon 0,5% - 1,5% , kekerasan bahan ini akan hilang
jika suhu kerjanya 250 º C. Oleh karena itu jenis tidak cocok kalau digunakan
untuk proses kecepatan potong yang tinggi.
2. Alloy Tool Steel
Merupakan
baja perkakas bukan paduan yang mengandung karbon kromium, vanadium dan
molybdenum. Bahan paduan ini tahan keausan sampai suhu 600º C.
3. Cemented Carbide
Merupakan
baja perkakas bukan paduan yang mengandung karbon,Tungten dan Cobalt, bahan paduan ini tahan keausan sampai
suhu 900º C. Cemented Carbide pada umumnya dibuat dalam bentuk tip yang
terpasang pada pemegang Cutter. Pisau bahan ini untuk pengefrais dengan
kecepatan tinggi, sehingga waktu pemotongan dapat dipersingkat dan dapat menghasilkan kualitas permukaan
yang halus.
B.
Bentuk
Geometris Pisau (Cutter)
Pada
pekerjaan khusus diperlukan pisau yang khusus pula, permukaan pisau yang harus
diperhatikan adalah waaktu pengasahan, sudut tatal, sudut bebas isi, sudut
bebas depan, sudut bebas mata potong dan sudut bebas belakang.
C.
Jumlah
Putaran Pisau
Jumlah
putaran yang digunakan tergantung dari kecepatan potong dan diameter pisau,
kecepatan potong pisau frais adalah jarak yang ditempuh oleh salah satu gigi
dalam meter/menit. Untuk menentukan kecepatan potong dapat dilihat pada table
yang telah disediakan. Biasanya putaran pisau frais dihitung menurut rumus
sebagai berikut:
n = 1000 x V
π x
d
|
V = kecepatan potong dalam meter/menit
d = diameter pisau dalam mm
n = putaran pisau
per menit
Pada saat pengaturan dimesin, jika putaran cutter hasil
perhitungan ternyata tidak ada yang cocok pada table mesin, sebaiknya dipilih
putaran cutter yang lebih rendah dari perhitungan tersebut.
D.
Kecepatan
Potong/ Cutting Speed (Cs)
Kecepatan
potong dalam pengefraisan merupakan kecepatan gerak putar pahat yang dinyatakan
dalam meter per menit atau ft/menit. Faktor-faktor yang menentukan kecepatan
potong adalah:
1.
Material benda
kerja
2.
Material pisau
frais
3.
Diameter pisau
4.
Kehalusan
permukaan yang diharapkan
5.
Dalam pemotongan
yang ditentukan
Untuk menentukan
kecepatan potong dengan menggunakan rumus:
Keterangan
n
= putaran cutter per menit V
= π x d x n
V
= kecepatan potong m/menit 1000
d = diameter cutter dalam mm
Karena setiap material memiliki
kecepatan potong sendiri-sendiri sesuai dengan karateristik material, kecepatan
pemotongan suatu material tidak dapat dirumuskan dalam persamaan matematika.
E. Penyayatan
(Feed)
Merupakan
rasio gerak benda kerja terhadap gerak putar pisau frais.beberapa factor yang
menentukan besarnya penyayatan:
1.
Kedalaman
penyayatan
2.
Tipe
pisau frais
3.
Bentuk
pisau frais
4.
Material
benda kerja
5.
Kekuatan
dan keseragaman benda kerja
6.
Tipe
permukaan finishing yang ditentukan
7.
Waktu
pengerjaan

t
= L
S
Keterangan
t =
waktu pengerjaan
L = jarak yang ditempuh meja (mm)
S
= gerak penyayatan (feed) (mm/menit)
I.
PENGOPERASIAN
MESIN FRAIS
Mesin Frais digunakan untuk membentuk
suatu benda kerja dengan cara menyayat. Untuk menyayat benda kerja dipasang
pada meja kemudian meja dinaikan sehingga benda kerja termakan oleh pisau yang
sedang perputar, kemudian meja digerakan sesuai dengan kebutuhannya untuk
memberi penyayatan yang terus menerus. Putaran dari pisau milling (cutter) di sebut dengan
putaran atau gerakan utama.
Pada dasarnya gerakan dari meja frais
itu dapat dilakukan dalam dua arah, yaitu gerakan mendatar (membujur dan
melintang) dan gerakan tegak (naik dan turun) juga gerakaan dari meja ini dapat
dilakukan dengan tangan atau secara otomatis. Agar pisau dapat berfungsi
memotong benda kerja, sisi potong pisau mempunyai sudut baji yang tajam,
seperti halnya pahat pada mesin bubut.
A. Posisi
Pisau Pada Mesin Frais
1. Posisi
Paralel
Pada
pengerjaan yang sederhana, sumbu pahat diletakan paralel dengan permukaan benda
kerja yang dikerjakan. Pisau frais berbentuk silinder dan mempunyai sisi potong
disekeliling permukaan.
2. Posisi
Tegak Lurus
Sumbu
pisau frais dapat diletakan tegak lurus dengan permukaan benda kerja. Dalam
pengerjaan yang menggunakan posisi ini, pisau frais tidak hanya memotong dengan
pada sekililing saja, akan tetapi juga dengan bagian muka cutter sehingga tatal
akan terpotong yang sama tebal.
B.
Metode
Pemotongan Pada Mesin Frais
1.
Pemotongan
Searah Jarum Jam
Pada
pemotongan ini benda kerja datang searah dengan arah putaran sisi potong pisau
frais, metode ini memungkinkan hasil kurang baik karena meja (benda kerja)
cenderung tertarik oleh gerakan putar pisau frais.
2.
Pemotongan
Berlawanan Arah Jarum Jam
Pada
pemotongan ini benda kerja datang berlawanan dengan arah putaran sisi potong
pisau frais, metode ini dapat menghasilkan pemotongan maksimal karena benda
kerja tidak terangkat.
3.
Pemotongan
Netral
Metode
pemotongan ini digunakan jika benda kerja yang disayat lebih kecil dari pada
diameter pisau frais. Model pemotongan ini hanya dilakukan pada mesin frais
vertical.
C.
Langkah-langkah
Pemotongan
Sebelum
mengoperasikan mesin frais,langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1.
Mempelajari gambar kerja guna menyusun
urutan kerja yang baik.
2.
Mempelajari sifat material/bahan guna
menentukan jenis pisau dan media pending yang digunakan.
3.
Menentukan kualitas hasil yang
diinginkan.
4.
Menentukan bentuk geometri alat potong
yang digunakan.
5.
Menentukan alat bantu yang digunakan.
6.
Menentukan roda-roda gigi pengganti,
apabila dikehendaki.
7.
Menentukan parameter-parameter
pemotongan yang berpengaruh dalam proses pengerjaan seperti kecepatan potong,
kecepatan sayat, kedalaman pemakanan dan lainya.
Setelah
proses diatas dilaksanakan maka langkah selanjutnya adalah:
1. Memasang
benda kerja pada ragum/pencekam.
2. Memasang
pisau frais pada arbor.
3. Menghidupkan
mesin frais,termasuk putaran pisau frais.
4. Melakukan
pengefraisan sesuai dengan gambar kerja.
5. Melakukan
pengukuran benda kerja, menjauhkan dahulu benda kerja dari pisau frais atau
mematikan dahulu putaran pisau frais.
6. Melanjutkan
proses pengefraisan sampai sesuai dengan ukuran pada benda kerja.
7. Mematikan
mesin frais dan melepas benda kerja dari ragum/pencekam.
Terima Kasih Telah Berbagi!
BalasHapusSalam - Oersja1996